Friday, March 20, 2020

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet

Psikologi dan Teknologi Internet
2PA13
Nama Kelompok :
  • Dicky Suryanto Halomoan (11518904)
  • Dreiya Asyifa (17518610)
  • Febriana Puspita Anjarwati (12518641)
  • Siti Alifia (16518748)
  • Yessika Yashifuna Tayibnapis (17518425)


Dampak Positif Penggunaan Internet



Contoh Kasus :
Salah satu contoh dampak positifnya. Penggunaan internet di SMKN 1 Purwodadi di sekolah itu telah terintegrasi pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital (Siskomdig).Bahkan SMKN 1 Purwodadi saat ini telah menerapkan teknologi internet sebagai bagian dari sarana pendidikannya.Seperti e-learning dan perpustakaan online.
Dampak positif itu sangat banyak bermanfaat bagi pembelajaran. Terutama dalam mendapatkan bahan ajar dan penggunaan e-learning, serta pemanfaatan ulangan online yang dapat dilakukan hanya menggunakan smartphone atau tablet, tanpa harus di depan komputer maupun laptop. Selain bermanfaat dalam pembelajaran, teknologi informasi juga mempermudah dalam mengakses informasi, mempermudah pertukaran informasi, bahkan dapat menyimpan file tanpa harus membawa flashdisk atau hardisk, yaitu menggunakan google drive.

Analisis Kasus :
Persepsi adalah suatu proses dengan cara apa seseorang melakukan pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian atas informasi yang diterimanya dari lingkungan (Herlan dan Yono 2013)” . “Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka (Robbins 2008).
Menurut Martina (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya 1) faktor personal dengan indikator berupa sikap, motivasi, kepercayaan, pengalaman dan pengharapan 2) faktor situasional dengan indikator berupa waktu, keadaan sosial dan tempat kerja.
Persepsi seseorang itu ada yang merasa teknologi baru sangat bermanfaat terhadap aktivitasnya sehari hari. Persepsi seseorang terhadap minat seseorang dalam menggunakan teknologi dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1) Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) merupakan keyakinan seseorang ketika menggunakan teknologi dapat memberikan manfaat dan hasil yang bagus, 2) Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) merupakan keyakinan seseorang ketika menggunakan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami sehingga pengguna tidak merasa berat ketika ada teknologi baru (Mulyana 2005).

Source :



Dampak Negatif Penggunaan Internet



Contoh Kasus :
Anak – anak generasi muda saat ini adalah anak yang terlahir di tengah perkembangan teknologi (digital native). Tidak mengherankan ketika anak dibawah umur sudah akrab dengan gadget maupun dunia maya. Perkembangan dunia internet juga membawa sisi positif, tetapi sisi negatifnya juga banyak, salah satunya adalah kejahatan di dunia maya.
Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap 6 kasus kejahatan di dunia maya yang melibatkan anak dibawah umur selama periode Mei 2016. Dalam kasus ini, ada beberapa anak dibawah umur yang merupakan pelaku kejahatan."Ada 6 kasus yang diungkap tim Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya selama kurun Mei 2016. Yang mana dari 6 kasus ini ada anak yang sebagai korban dan ada pula yang menjadi pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/6/2016).
Keenam kasus itu adalah perkara hacking instagram, pornografi, penipuan online, penghasutan via facebook, pengancaman bom hingga prostitusi online. “Dari 6 kasus ini ada 5 orang anak dibawah umur sebagai pelaku dan 2 orang anak dibawah umur sebagai korban.” Imbuhnya.
Salah satu contoh kasus yakni perkara hacking Instagram milik VB (20), anak dari seorang artis Ibu Kota yang dilakukan oleh seorang pelajar SMA yang masih berusia 17 tahun. Pelaku meretas akun instagram VA, kemudian menawarkan akan mengembalikan akun korban seperti sedia kala dengan meminta imbalan sejumlah uang. "Pelaku ini termasuk pintar, dia mempelajari cara-cara meretas akun instagram melalui internet," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran. Wadir Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hengki Haryadi menambahkan kejahatan via internet lainnya yang melibatkan anak usia 17 tahun yakni perkara pornografi. Pelaku menyebarkan foto-foto telanjang anak perempuan dibawah umur melalui situs www.supersexxxxxx.com
"Akibat perbuatan pelaku ini, korban sampai dikeluarkan dari sekolahnya karena ada foto korban yang mengenakan seragam sekolah dan tersebar di situs porno sehingga diketahui oleh pihak sekolah." tambahnya. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan anak muda generasi penerus bangsa. Untuk mengantisipasi hal itu, Polda Metro Jaya terus berupaya melakukan patroli di dunia maya serta berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir situs konten pornografi.

Analisis Kasus :

Dari kasus di atas dapat di analisis dan di kaitkan dengan teori psikologi dari Maria Montessori meyakini bahwa masalah mental merupakan masalah yang berkaitan dengan pedagogik. Maria Montessori menggambarkan idenya bagaimana ia menghandel dan mendidik anak berdasarkan observasinya dari tahap-tahap perkembangan yang berbeda dan budaya yang berbeda.Menurut Montessori, pendidikan anak harus sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak. Dia meyakini bahwa anak-anak mengalami kemajuan melalui serangkaian tahap perkembangan, masing-masing tahap memerlukan jenis pembelajaran yang dirancang secara tepat dan spesifik.
Pada dasarnya pembelajaran seorang anak berbeda dengan orang dewasa. Maria Montessori menyebutnya sebagai The Absorbent Mind atau pikiran yang mudah menyerap. Kemampuan unik ini terjadi selama sejak lahir hingga usia 6 tahun. Ia mengamati bahwasannya sejak masa bayi anak menyerap pengalaman dari lingkungan sekitarnya melalui semua inderanya kemudian diolah melalui otak. Melalui proses penyerapan seperti ini, pikiran benar-benar terbentuk. Oleh karena itu, anak secara langsung mengasimilasi lingkungan fisik dan sosial tempat ia berbaur, dan secara simultan mengembangkan kekuatan mental bawaannya.

Source :